Salah satu hambatan dalam berbisnis adalah modal yang dibutuhkan besar dan membutuhkan waktu yang lama. Terkadang kita juga khawatir akan mengalami kerugian yang besar setelah menanamkan modal untuk membuka usaha. Akan tetapi, dengan memanfaatkan crowdfunding properti, kita tidak perlu lagi khawatir dengan modal yang perlu dikeluarkan. Mengapa demikian?
Simak penjelasan berikut untuk memahami lebih jauh mengenai ide bisnis kamu yang satu ini!
Apa Itu Berbisnis dengan Crowdfunding Properti?
Apabila kamu pernah melihat ada sebuah komunitas yang telah mendirikan usaha mereka bersama, maka itu bisa disebut dengan ide bisnis crowdfunding. Investasi crowdfunding artinya menanamkan modal bersama-sama dengan beberapa orang yang bisa juga disebut dengan komunitas yang bertujuan untuk membangun bisnis. Jadi, modal yang digunakan akan tidak terlalu besar karena kamu patungan dengan beberapa orang. Bagaimana? Terdengar menarik, bukan?
Cara Kerja Crowdfunding
Pada dasarnya, crowdfunding dapat melihat kan 3 pihak, yaitu pemilik proyek, pemberi dana, dan penyedia platform crowdfunding. Prosesnya dimulai ketika urunan bersama-sama untuk membeli properti, kemudian menikmati dan memanfaatkan pembagian biaya sewa selama beberapa waktu, dan nantinya akan mendapat keuntungan kenaikan harta dari penjualan properti tersebut pada tahun-tahun berikutnya.
Akan tetapi, yang perlu digaris bawahi adalah sistem ini bisa saja merugikan kita sebagai penanam dana dan menikmati layanan sewa properti tersebut. Hal ini karena properti yang sudah kita bisa dan investasi nantinya akan diatasnamakan platform tersebut. Apabila di kemudian hari usaha kita mengalami pemerosotan, maka otomatis kita juga akan ikut mengganti rugi.
Jenis-jenis Crowdfunding
- Equity Crowdfunding (ECF)
Jenis investasi crowdfunding satu ini adalah yang paling banyak dipilih karena dianggap paling adil dan memberikan banyak keuntungan. Ini karena sistem equity yang berarti mengacu pada aspek equal antara laba investor dan pemilik produk. Jadi, setiap keuntungan dari bisnis tersebut sudah didapatkan, maka akan dibagikan sama rata antara yang menanamkan modal dan yang penyedia barang.
2. Donation Crowdfunding (DCF)
Jenis donasi agak berbeda karena kita menanamkan modal untuk tujuan memberi bantuan secara sukarela kepada yang membutuhkan. Sistemnya sama saja, kita menyewa atau membeli sebuah produk, tetapi kita tidak mendapat kompensasi apa pun.
3. Reward Crowdfunding (RCF)
Sesuai namanya, jenis crowdfunding yang ini artinya pihak penyedia properti memberikan sebuah hadiah kepada yang menanamkan dana sebagai timbal balik karena sudah mengeluarkan uangnya. Cukup menarik, ya?
4. Investment Crowdfunding (ICF)
Investasi adalah jenis usaha bisnis crowdfunding yang juga paling tenar karena kita hanya perlu memberikan modal sedikit kepada pemberi properti untuk tujuan membangun usaha bersama-sama.
Bagaimana Berbisnis Crowdfunding yang Benar?
Memutuskan untuk berbisnis dengan sistem crowdfunding memang sangat disarankan untuk mereka yang memiliki keterbatasan modal. Akan tetapi, penting juga untuk memperhatikan ke mana modal yang kita tanam itu. Jenis platform apa yang kita ajak kerja sama untuk membuka usaha. Pilihlah platform yang memang sudah jelas produk atau brand yang mereka buat. Jangan lupa untuk pintar-pintar memilih jenis properti atau produk yang terkenal untuk memaksimalkan bisnis.
Selain itu, salah satu contoh investasi crowdfunding properti yang paling banyak dipilih adalah bisnis franchise kost. Dengan usaha bisnis franchise, kamu bisa memilih jenis merek Barack yang terkenal untuk diperjualbelikan. Kamu juga tidak perlu khawatir dengan keuntungan yang akan didapat karena jenis usaha ini memiliki dukungan manajemen yang baik, sehingga bisa meminimalkan risiko yang ada. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba?